Header Ads

ARS

Long Shot: Charlize Theron yang Jenaka dan Rumus Lama Romcom

Long Shot, film terbaru dari komedian sekaligus produser film Seth Rogen, pada hakikatnya adalah Rrmcom biasa. Formula di atas juga dipakainya sebagai premis dasar.

Tapi, Rogen tak main-main dengan film terbarunya, ia dan seluruh tim mengembangkan cerita film ini selama 8 tahun—waktu yang panjang untuk bikin sebuah romcom biasa. Sebuah komedi cerdas yang bukan cuma bikin terbahak, tapi juga dilengkapi satire-satire tajam yang terasa dekat dengan era ini. Bukan cuma lucu, tapi juga penuh diskusi berbobot: mulai dari perubahan iklim, kesetaraan gender, partai sayap kiri dan kanan, rasialisme, supremasi kulit putih, hingga matinya jurnalisme. Semua topik berat itu tak hanya dibungkus santai dan kocak, tapi juga rapi.

Ceritanya tentang Fred Flarsky (Seth Rogen), jurnalis kiri yang baru saja mengundurkan diri dari kantor medianya karena perusahaan itu dibeli konglomerat media, Parker Wempley (Andy Serkis). Dalam sebuah pesta makan malam kelas elite, ia tak sengaja bertemu Charlotte Field (Charlize Theron), menteri luar negeri Amerika Serikat yang semasa kecil pernah jadi pengasuhnya, Sebagaimana romcom pada umumnya, pertemuan tak sengaja Fred dan Charlotte diramu romantis dan sejenaka mungkin, yang melibatkan Boyz II Men.

Seolah-olah kehadiran mereka berdua di pesta itu adalah suratan takdir. Tak peduli, betapa tak masuk akalnya seorang menteri luar negeri AS—yang juga berencana mencalonkan diri jadi presiden—meminta pengawalnya menjemput seseorang ‘yang sepertinya ia kenal’ hanya lewat sekelabat pandangan mata. Kritik utama yang ditonjolkan Long Shot, tentang diskriminasi pada perempuan juga tak tampil kuat sebagai hidangan utama.

Naskah Sterling dan Hannah memang tajam membedah bagaimana karakter Charlotte harus benar-benar dikuliti oleh budaya patriarki dalam mewujudkan ambisinya menjadi presiden perempuan pertama Amerika Serikat.

Sindiran-sindiran yang mereka selipkan tajam dan segar. Namun, sebagaimana romcom pada umumnya, kuncian utama Long Shot juga berotasi pada pasangan utamanya.

Selama 115 menit film diputar, penonton akan diajak larut dalam dinamika chemistry kedua tokoh utama, yang harus diakui memang berhasil membangun hubungan yang meyakinkan.

No comments